
Lumajang (Humas). Gerakan masif yang dilakukan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lumajang, H Muhammad Muslim dalam mengkampanyekan dan menanamkan nilai-nilai moderasi beragama mendapat apresiasi banyak pihak. Tak main-main, bahkan Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas turut mengapresiasi gerakan tersebut melalui video ucapannya.
Ucapan apresiasi tersebut ditayangkan saat resepsi Hari Amal Bakti (HAB) Kemenag ke-77 yang digelar di Pendopo Arya Wiraraja Lumajang, Rabu (18/01/2023). Dalam video tersebut, selain mengapresiasi, Menteri Agama RI juga mengucapkan selamat atas Deklarasi Gerakan Siswa Moderat (GSM) di beberapa madrasah di Lumajang.
"Inisiatif semacam ini sangat strategis dan perlu dilakukan sebagai bentuk keterlibatan generasi milenial dalam penguatan moderasi beragama, sehingga siswa madrasah tidak hanya menjadi objek tetapi juga subjek pengarusutamaan moderasi beragama,"
Apa yang dilakukan Kemenag Lumajang dibawah pimpinan H Muhammad Muslim menurut Menteri Agama yang biasa disapa Gus Yaqut tersebut patut ditiru oleh kabupaten/kota lain dalam pengarustamaan gerakan moderasi beragama.
"Saya harap gerakan ini menjadi bola salju di berbagai daerah, sehingga semakin banyak generasi milenial yang terlibat aktif dan menjadi aktor utama penguatan moderasi beragama," harap Gus Yaqut dalam video yang ditayangkan.
Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Jawa Timur, H Nawawi yang hadir di acara tersebut mengungkapkan, program moderasi beragama yang dilakukan di Lumajang ini sangat luar biasa.
"Di tingkat Kanwil kami menterjemahkan gerakan moderasi agama dari pusat, tidak hanya sosialisasi melainkan juga aplikasi. Saya kira kami sudah terdepan dalam hal ini, tetapi ternyata ada kabupaten yang jauh lebih terdepan jauh dari kami yaitu Lumajang," kagum Nawawi diiringi applaus dari hadirin.
Dirinya menilai, di Lumajang tidak hanya sekedar aplikasi, moderari beragama bahkan sudah terwujud pada perilaku kehidupan masyarakat. Yang mana di setiap kecamatan sudah ada desa sadar kerukunan yang belum ada di kabupaten lain. Belum lagi di sekolah yang sudah ada tim penggeraknya.
"Ini patut kita contoh dan kita akan sampaikan ke kabupaten lain untuk mereplikasi seperti Lumajang ini. Terima kasih pak bupati yag sudah mensupport, dan pak muslim yang sudah mendedikasikan hidupnya untuk Kemenag, ini kolaborasi yang sangat luar biasa," pungkasnya.
Disebutkan, selain telah mendeklarasikan desa sadar kerukunan, seluruh kecamatan di Lumajang kini memiliki kader penggerak moderasi masing-masing kecamatan 6 orang terdiri dari tokoh lintas agama dan berkantor di KUA. Sedangkan disetiap MTs Dan MA terdapat 10 kader penggerak moderasi dengan bilik moderasi dan pojok moderasi sebagai pusat kegiatannya. (IJ/SA)