
Lumajang (Humas). Puluhan guru Raudlatul Athfal (RA) se-Kabupaten Lumajang mengikuti Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Kamis (26/01/2023). Dalam acara yang dipusatkan di RA Muslimat NU 02 Tompokersan Lumajang ini, para guru RA diharapkan menumbuhkan rasa cinta Al-Qur'an kepada muridnya sejak dini.
"Utamakan aqidah dan akhlak, selanjutnya tumbuhkan rasa cinta Al-Qur'an kepada murid. Gunakan sosial media dengan bijak, jangan membuat konten yang mengakibatkan dampak yang tidak baik yang nantinya akan di contoh murid," pesan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lumajang, H Muhammad Muslim yang hadir di acara tersebut.
Muslim mengatakan, tugas terberat dari seorang guru RA adalah mengajar anak kecil yang membutuhkan kemampuan dan kesabaran luar biasa dengan peran bagaimana membentuk karakter murid sejak dini dan mengenalkan mereka terhadap sesuatu yang baru.
"Dan ini tidak semua orang bisa melakukannya. Banyak anak sekarang lebih mendengarkan gurunya dari pada orang tuanya, oleh karena itu betapa berpengaruhnya seorang guru kepada muridnya," imbuhnya.
Dirinya menyebut, Workshop seperti ini sangat penting diikuti guru-guru RA untuk menetralisir dampak negatif dan problem lainnya saat bermedia sosial untuk nantinya ditularkan kepada muridnya.
"Selamat berjuang, tidak ada perjuangan yang tidak melelahkan, tapi kita harus tetap berjuang, sebuah kebaikan yang kita lakukan pasti kebaikan akan kembali ke diri kita sendiri," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Madrasah (Pendma), Hasanuddin menuturkan, kurikulum merdeka sejatinya sama dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya. Yang lebih penting dari itu menurutnya adalah merubah mendset seorang guru yang harus mendidik muridnya dengan sepenuh hati.
"Ketika kurikulum berubah namun mendset kita tidak dirubah, maka tidak akan ada bedanya. Harapan kami dengan adanya kurikulum merdeka ini, proses pembelajaran di RA bisa efektif, efisien dan menyenangkan," tandasnya. (IJ/SA)