Lumajang(humas), Sebuah ikhtiar menyapa dan lebih dekat dengan umat, Penyuluh Agama dalam wadah PD IPARI Kab. Lumajang mengelar kegiatan suluh agama dan baksos di Kec. Tempursari yang dikenal kecamatan tersembunyi di Kab. Lumajang pada hari Jum’at-Sabtu, 23-24 Agustus 2024 yang dihadiri oleh pejabat Kemenag Lumajang lengkap. Salah satu jalur menuju kec. Tempursari harus lewat lereng Semeru di Kec. Pronojiwo. Dari pusat Kota Lumajang memakan waktu lebih dari 2 jam setengah. 

PD IPARI Kab. Lumajang yang beranggotakan 171 orang dalam waktu dua hari satu malam menggagas 10 kegiatan yang dilaksanakan secara maraton sejak siang  di hari pertama yaitu : Petugas Khutbah Jum’at di 16 Masjid tema : Waspada Judol/judi online (11.00-12.00 Wib), Bimtek Digitalisasi Keuangan Masjid kerjasama dg BSI ( ba’da dhuhur 13.00-14.30 Wib), Bimbingan Penyuluh  melalui  tatapmuka pada kelompok pengajian ibu-ibu (13.00-15.00 Wib); Kerja bakti bersih-bersih masjid di 8 Masjid kerjasama dengan  Dewan Masjid Indonesia(DMI) (sore ba’da ashar 15.30-16.30 Wib), Istighotsah untuk keselamatan bangsa HUT ke-79 RI di 8 Masjid (malam ba’da maghrib 18.00-19.30 Wib), Pembukaan Rakerda dan Pembinaan Penyuluh Agama (malam ba’da Isya’ 19.30-21.30 Wib), Pengobatan gratis at Tibbun Nabawi (20.00-22.00 Wib), Syair dan dakwah (20.00-21.30 Wib). Di hari kedua : Senam Moderasi (06.00-07.00 Wib), dan diakhiri dengan Penyaluran Bansos Santunan Yatim Dhuafa’ 100 paket sembako (07.15-09.00 Wib)

Ketua IPARI Kab. Lumajang Budiono mengatakan bahwa di bawah panji Kementeraian Agama, kegiatan ini bertujuan secara intern untuk menggabungkan profesionalitas dan  emosionalitas dalam satu tekad, satu rasa dan satu langkah dalam membina umat melalui bahasa agama serta secara ekstern, merupakan bentuk gerakan organisatoris IPARI untuk menyampaikan pesan-pesan agama dan pembangunan masyarakat terkini, sekaligus dakwah bil-hal, menyapa dan agar lebih dekat dengan umat.

Sedangkan Kepala Kankemenag Kab. Lumajang Muhammad Muslim berpesan agar kegiatan seperti ini menjadi momentum yang harus diagendakan. Penyuluh Agama itu harus bisa bersatu dan  menyatukan diri dengan berbagai kalangan di masyarakat. Ia mengharapkan dengan adanya IPARI menjadi nuansa baru dan lebih memudahkan dalam menyampaikan pesan lebih detail, mudah diterima dan mengayomi masyarakat dalam hal pembangunan dan penerapan nilai-nilai agama dan keagamaan. (Bud)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *