Lumajang(Humas), Senin (3/11/2025) — Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lumajang menggelar kegiatan Bedah Buku berjudul “Muhammad Muslim: Intelektual Aktivis, Santri Birokrat” di Aula Kemenag Lumajang. Acara ini menjadi momen istimewa karena bertepatan dengan ulang tahun ke-50 Dr. H. Muhammad Muslim, sosok yang menjadi tokoh utama dalam buku tersebut.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Kemenag Kabupaten Lumajang, Kepala Kemenag Kota Surabaya, serta diikuti oleh pimpinan Kemenag Lumajang, Kepala KUA, Pengawas, penghulu, penyuluh agama Islam, dan kepala satuan kerja se-Kabupaten Lumajang.

Dalam sambutannya, Kepala Kemenag Lumajang menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan bedah buku tersebut. Ia menilai karya ini bukan hanya dokumentasi perjalanan hidup, tetapi juga refleksi tentang integritas dan dedikasi seorang santri birokrat yang mengabdi melalui jalur intelektual dan pengabdian sosial.

“Dr. Muhammad Muslim adalah contoh nyata bagaimana nilai-nilai santri dan moderasi beragama bisa diimplementasikan dalam birokrasi. Buku ini menjadi inspirasi bagi seluruh ASN Kemenag untuk bekerja dengan keikhlasan, profesionalitas, dan semangat pengabdian,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kemenag Kota Surabaya Muhammad Muslim dalam sambutannya mengungkapkan rasa terima kasih tak terhingga atas sambutan hangat di Kemenag Lumajang.
“Rasa kekeluargaan yang dulu saya rasakan dilumajang, masih saya rasakan sampai detik ini, dan saya masih sama seperti Muslim dulu,” tuturnya.

Bedah buku ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Gus Boby (Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya), Ach. Faidy Suja’ie (Staf Khusus MPR RI), dan Ahmad Taufik (salah satu penulis buku). Ketiganya memberikan pandangan dari berbagai perspektif.

Gus Boby menyoroti kiprah intelektual Muslim sebagai santri yang konsisten memperjuangkan nilai keilmuan dan kemanusiaan. Faidy menekankan peran Muslim sebagai aktivis yang mampu membawa semangat kebangsaan ke dalam ruang birokrasi. Sedangkan Taufik membagikan pengalaman selama proses penulisan buku dan kesan pribadinya terhadap sosok yang dikenal rendah hati dan visioner tersebut.

Acara berlangsung hangat dan interaktif, dengan pemotongan kuetart sebagai ungkapan syukur atas ulang tahun ke-50 Muhammad Muslim. Para peserta tampak antusias mengikuti kegiatan hingga akhir.

Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum refleksi bagi seluruh keluarga besar Kemenag Lumajang untuk terus meneladani semangat pengabdian, intelektualitas, dan moderasi yang telah dicontohkan oleh Muhammad Muslim selama perjalanan karier dan kehidupannya(AG/IJ)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *