Lumajang (Humas) – Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan profesionalitas Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di era digital, Seksi Pendidikan Agama Islam (PAIS) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lumajang menyelenggarakan kegiatan OPSI 1 (Obrolan Penguatan Satu Hati dan Satu Tujuan) bertema “Metodologi Pembelajaran Koding dan Kecerdasan AI (KKA) serta Moderasi Beragama” pada Kamis,25 September 2025, secara daring (online).
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Guru Agama Islam dari jenjang TK, SD, SMP, SMA/SMK, hingga SLB se-Kabupaten Lumajang. OPSI 1 bertujuan untuk memperkuat kemampuan pedagogik guru PAI dalam memanfaatkan teknologi digital serta menanamkan nilai-nilai moderasi beragama di lingkungan pendidikan.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang PAIS Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Dr. Moh. Amak Burhanudin, M.Pd.I. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa penguatan budaya religius di sekolah merupakan bagian penting dari ASTA PROTAS Kemenag 2025–2030, yang bertujuan mewujudkan pendidikan unggul, ramah, dan terintegrasi. Program tersebut juga selaras dengan tujuh peta jalan Dirjen Pendis dan delapan indikator utama program PAIS Jawa Timur.
Pada sesi pembinaan, Moh. Amak Burhanudin menekankan peran strategis pengawas PAI dalam melakukan inovasi, pendampingan, serta digitalisasi program. “Pengawas PAI tidak hanya berperan sebagai pemantau, tetapi juga harus menjadi motor penggerak dalam peningkatan mutu pendidikan agama di sekolah,” ujarnya. Ia juga mendorong adanya penguatan komunikasi lintas sektoral serta peningkatan prestasi guru dan lembaga pendidikan.
Turut hadir Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang yang diwakili oleh Kepala Bidang Dikdas, Yusuf Ageng Pangestu Dalam paparannya, ia menyampaikan bahwa pembelajaran yang mendalam perlu disertai dengan pemahaman Koding dan Kecerdasan Buatan (AI). “Kehadiran teknologi bukan untuk menggantikan peran guru, tetapi untuk memperkaya cara belajar siswa agar lebih kreatif dan adaptif,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lumajang, Ahmad Faisal Syaifullah, dalam arahannya berharap kegiatan OPSI 1 dapat memperkuat sinergi antara pengawas, guru, dan sekolah. “Dari Lumajang untuk Indonesia, mari kita jadikan guru PAI sebagai pelopor pendidikan yang religius, adaptif, dan berdaya saing di era society 5.0,” ujarnya.
Melalui OPSI 1 ini, diharapkan lahir semangat baru bagi guru PAI Lumajang untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dalam membangun pendidikan agama yang berkualitas, moderat, serta relevan dengan tantangan zaman.