Lumajang(humas)Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Lumajang, Muhammad Muslim, secara resmi membuka kegiatan Gerakan Satu Madrasah Satu Buku (GSM SAKU) di Aula Kankemenag Lumajang.senin(23/09/2024)


Dalam sambutannya, Muhammad Muslim mengungkapkan bahwa sejak dirinya dilantik, ia telah memiliki keinginan kuat untuk menggerakkan kegiatan literasi di lingkungan Kementerian Agama. “Menulis adalah bagian dari keinginan saya sejak dilantik. Salah satu program utama saya adalah moderasi beragama, dan saat ini saya berharap Kankemenag bisa membuat buku yang dihasilkan oleh bapak dan ibu guru, mulai dari RA, MI, MTs, hingga MA,” ungkapnya.

Muhammad Muslim juga berbagi kisah pribadi mengenai kecintaannya pada dunia literasi. Sejak masa pendidikan di MTs, ia telah gemar membaca hingga akhirnya tumbuh minatnya dalam menulis. “Saya belajar di Annnuqoyah, dan sejak itu saya suka membaca. Karier saya sebagai wartawan selama 8 tahun, dengan 3 tahun di Jawa Pos dan 5 tahun di Surabaya Post, membuat saya semakin terbiasa menulis,”jelasnya.

GSM SAKU ini merupakan salah satu program ambisius yang diinisiasi oleh Muhammad Muslim. “Program ini saya harapkan menjadi kado istimewa di HAB ke-79. Saya juga menggandeng perguruan tinggi, khususnya IAIS Syarifuddin, untuk mendukung pelaksanaan program ini agar tetap berpijak pada nilai-nilai yang kuat dan tidak menyimpang,” tambahnya.

Ia menekankan bahwa menulis adalah keterampilan yang perlu dilatih dan sering kali perlu “dipaksakan” demi kebaikan. Melalui program GSM SAKU, targetnya adalah setiap lembaga madrasah di Lumajang, mulai dari RA hingga MA, dapat menerbitkan setidaknya satu buku. Dengan demikian, diharapkan akan terkumpul 625 buku dari seluruh lembaga madrasah yang ada di Lumajang.
Pada kegiatan yang dihadiri oleh perwakilan dari 88 MA se-Kabupaten Lumajang, masing-masing mengirimkan satu orang guru sebagai perwakilan untuk berpartisipasi dalam program ini. “Kami ingin mengembalikan kecintaan anak-anak pada buku. Setelah buku-buku tersebut tersedia, saya akan siapkan perpustakaan khusus untuk mendukung program ini. Harapannya, program ini dapat menjadi salah satu langkah untuk mencatatkan nama di Museum Rekor Indonesia (MURI),” pungkas Muhammad Muslim.
Kegiatan GSM SAKU yang diadakan di Aula Kankemenag Lumajang ini menjadi langkah nyata untuk mendorong peningkatan budaya literasi di kalangan madrasah, menjelang peringatan HAB ke-79.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *