
Lumajang (humas) Perayaan Dharma Santi Hari Raya Nyepi umat Hindu Kecamatan Senduro dengan penuh khidmat sebagai rangkaian dari perayaan Tahun Baru Saka 1947.
Acara ini bertujuan mempererat tali persaudaraan, memperkuat harmoni sosial. serta memupuk nilai-nilai kedamaian setelah pelaksanaan Catur Brata Penyepian.
Hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lumajang Achmad Faisol Syaifullah bersama forkopimda Lumajang.
Dalam sambutannya Achmad Faisol Syaifullah menyampaikan pentingnya menjaga toleransi dan nilai-nilai moderasi beragama sebagai fondasi kehidupan bermasyarakat. (26/4/2025)
“Selamat merayakan Dharma Shanti Hari Raya Nyepi.
Lumajang adalah salah satu prototipe kampung moderasi
beragama satu satunya di Jawa Timur. Mari kita Jaga
bersama semangat toleransi dan kerukunan antar umat
beragama yang telah terjalin harmonis di Senduro ini.” ungkap Faisol
Ia juga mengapresiasi partisipasi aktif umat Hindu dalam
nilai-nilai kebersamaan di Lumajang.
Perayaan Nyepi menurutnya tidak hanya menjadi ritual keagamaan, tetapi juga ruang refleksi bagi seluruh
masyarakat untuk mempererat tali persaudaraan lintas
keyakinan.
Sementara itu, Wakil Bupati Lumajang. Yudha Adji
Kusuma, yang turut hadir dalam perayaan tersebut. juga
menyampaikan pesan senada. la menekankan bahwa momen Nyepi menjadi ajakan universal untuk menghayati nilai keheningan, refleksi diri, dan penyucian batin.
“Lumajang dengan segala kekayaan budaya keragamannya merupakan rumah kita bersama. Momentum Nyepi ini bukan hanya bagi umat Hindu. tetapi juga menjadi ajakan bagi kita bersama untuk merenung dan mempererat kebersamaan.” ujar Mas Yudha.
Perayaan yang dipusatkan di kawasan Pura Mandara Giri
Semeru Agung. Senduro, turut dímeriahkan dengan rangkaian kegiatan seperti Melasti, Tawur Kesanga,Cakupan, hingga Dharma Shanti. Kegiatan tersebut tidak hanya memperkaya spiritualitas umat, tetapi juga memperkuat daya tarik wisata budaya di Kabupaten Lumajang. (AG/IJ)


