

Kepala Kankemenag Lumajang Halal Bihalal Bersama Bumi Tilawah Sukodono: Pererat Silaturahmi dan Perkuat Komitmen Pendidikan Al-Qur’an
Lumajang (Humas) – Suasana hangat dan penuh keberkahan menyelimuti kegiatan Halal Bihalal yang digelar oleh komunitas Bumi Tilawah binaan penyuluh agama Islam Kecamatan Sukodono pada Senin, 14 April 2025. Kegiatan ini berlangsung di kediaman Ketua Bumi Tilawah, M. Sulton Abdul Rohim, yang berlokasi di Desa Kebonagung, Kecamatan Sukodono.
Hadir dalam kesempatan ini Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Lumajang, Achmad Faisol Syaifullah, Kasi Bimas Islam, Kepala KUA Kecamatan Sukodono, para penyuluh agama Islam, serta para guru dari Gerakan Sekolah Mengajar yang tergabung dalam Bumi Tilawah.
Kegiatan diawali dengan pembacaan sholawat serta lantunan ayat suci Al-Qur’an yang menambah kekhusyukan suasana. Dalam sambutannya, Ketua Bumi Tilawah, Sultan Abdul Rohim, menyampaikan bahwa komunitas ini telah berjalan selama tiga tahun dan memasuki tahun keempat pada 2025 ini.
“Di bulan Syawal ini, mewakili seluruh anggota Bumi Tilawah, kami menyampaikan permohonan maaf kepada Kepala Kankemenag dan jajaran. Semoga silaturahmi dan koordinasi kita semakin erat dan membawa keberkahan. Khoirukum man ta’allamal Qur’an wa ‘allamahu—sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya,” ujar beliau.
Bumi Tilawah saat ini fokus dalam pengajaran Al-Qur’an dan telah bekerja sama dengan 17 lembaga pendidikan mulai dari RA/TK, MI/SD hingga MTs/SMP, melibatkan 122 guru dari berbagai madrasah. Sebanyak 40 persen di antaranya merupakan Mahasiswa dan alumni Universitas Islam Syarifuddin Lumajang.
Dalam arahannya, Kepala Kankemenag Achmad Faisol Syaifullah menyampaikan pentingnya saling memaafkan, khususnya kepada orang tua, pasangan, dan saudara. Ia mengingatkan bahwa amalan Ramadhan bisa tertolak jika tidak ada saling maaf di antara keluarga.
“Keberkahan hidup dimulai dari kemurahan hati, terutama kepada orang tua dan mertua. Jangan tunggu kaya untuk bisa berbagi. Sebagai suami istri, mari saling menutupi kekurangan dan saling menasihati,” tuturnya.
Beliau juga berpesan agar para guru ngaji bangga atas peran mulia mereka. “Menjadi guru ngaji adalah pilihan terhormat. Orang tua wajib mengajarkan Al-Qur’an kepada anak, dan juga memberikan syahriyah sebagai bentuk penghormatan kepada guru,” pungkasnya.
Kegiatan ini menjadi momentum memperkuat silaturahmi serta semangat bersama dalam mendidik generasi Qur’ani di Kabupaten Lumajang.(IJ/AG)


